Monday, October 21, 2013

Kata Mutiara

cinta ini tak mengikatmu tuk terbang mengapai anganmu
namun cinta ini mengikat hatimu
hingga tak sanggup kau tuk berpaling dariku


selayaknya CINTA itu ANUGERAH
jika CINTA datang.. nikmatilah dengan NURANI
pun jika CINTA pergi, tak perlu di TANGISI
karena CINTA hanya milik orang orang yang SEJATI
SEJATInya CINTA itu adalah ANUGERAH..


Kau yang membangunkan malam...
Pada masa sepi, sunyi...
Menghapus gundah yang kelam...
Di peluh malam berganti...
Pada langit semula biru..
Ku gantikan warna jingga dengan merah saga,...
Memintamu terus menunggu...
Lalu membahagiakanku lewat sapa...


beningnya embun
sejuknya mentari
hangatnya senja
semua terasa nikmat
meski tanpamu...


Senja menggurat bait bait menikam tawa
senyummu terlintas menggores
menghampar bias rindu
meniadakan bentangan jarak
antara insan mengemas asa,,,,,


Meredup perlahan
Melemah dalam diam
Kala sapa 'tak lg bersahutan
Hiringi tafsirku yg menghitam


Sahabat itu teman
Teman mungkinkah sahabat?!
Biarlah hati yg menentukan
Biarlah nurani yg menuntun
Terangkan gelap di kegelapan
Biaskan cahya dlm teduh halimun



Sepintas asaku 'tak lg terjamah
Terpaku pekat
Tertunduk pucat
Meremang kelam
Meretas penuh gumam
Mencoba untuk keluar
Mencari seberkas sinar
Berharap diamku perlahan memudar...



sayapku patah, ,, ,
Apa salahku padamu!
Apa salahku padanya, ,!
Kenapa ''xan'' sakitiku! , , , ,
Aku cuma cintaimu, , ,!
Q trima mu dekatnya, , , , ,
Tapi kenapa sakiti ku! ! !
Seg!tu egoiskah ''xan''! !



Telah terlalu lama...
Hampir terlupa akan raut indah
Mencoba mengurai lukis dibalik rona
Semoga segalanya baik-baik saja




Diantara masa tak berjeda di latar senja
Hanya mengilas bayang diantara jejak yang ada
Ku berharap...
Ku berdoa...
Semuanya baik-baik saja



Dulu...
Segala tarian tercipta mengiring irama yang tak berbeda
Nada-nadapun memakna titik dan koma pada tempatnya
Lalu...
Kita melangkah dalam gemulai indah di bawah purnama
Serta tersenyum menatap embun yang bergelayutan-
di pucuk dedaunan yang berlatarkan geliat cahya mega
Dan...
Ku berharap...
Ku berdoa...
Tak akan berpatah sealas aur si puncak lena




Tak ku percaya dalam kasatnya pandangan
Badai yang menerpa begitu dahsyatnya
Sempat meratakan selaksa rasa
Dapatkah terbayangkan, cipta yang teretas dan-
berjalan diatas beling nan memercah dihamparan hitam-
nan mengelam dan teramat hitam bersama keperihan-
yang tergenggam dalam pegangan..?
Hanya dapat terintih dengan sisa-sisa kekuatan
Kala terjerembab diantara puing kehancuran, dan-
tertikam paku-paku tajam semasa jiwa masih-
berjuang menyusun segala impi yang masih berserakan
Apakah hanya air mata yang merupakan satu-
keajaiban dikilas langkah tuk merengkuh segala-
impian yang terasa masih jauh..?
Ku berdoa...
Semua tetap baik-baik saja
Semoga tak-kan lena mematah tepian menggapai harapan
Dan...
Jiwa masih tetap ada
Bersama sisa-sisa kekuatan



indah sangat indah kenangan diantara kita …semua kita ciptakan karena cinta yang bersemi diantara kita begitu damai,begitu teduh dan begitu manis,,,,namun kenapa tiba tiba saja semua lenyap ,,kenapa tiba tiba saja semua musnah dan kenapa ti...



Duduk dihadapan tabir tembaga di bibir malam
Meratah makna yang tak terurai kalbu
Janggal terjengahpun melamur jamah tak menentu
Kiblat mana harus ku pekur dalam tunduk ku diantara-
segala kata yang tersekat di detak jantung yang meng-kaku..?
Telah pula kutelanjangi senja dalam ruang hasrat yang membisu





Ooooooh.................

Jiwa-pun terbelenggu dalam kabut kemelut dan-
menyatu dengan sang waktu
Seakan kodrat langit tak dapat lagi kucumbu diantara dera ku
Dan...
Penjejak langkah sekira kini mulai mendungu




Ya Allah...
Buanglah aku ke dalam rimba belantara raya
Ke banyak kawanan singa
Ke banyak binatang melata
Agar menjadi penghiburan bagi deraku




Atau...
Arahkanlah pandangku pada berjuta bintang dikebesaran malam MU
Agar ternampaklah oleh jiwa letihku segala bidadari yang bermenari-
dalam liukan keindahan nan kembali menggelorakan semangat jiwaku




Segalanya hening...
Tiadapun gemerisik sesuatu...
Bayu seakan terlupa menyentuh labirin waktu
Sementara aku...
ya...
Sementara aku masih tertunduk dalam pekur menyembilu,




nuansa indah dihatiku tak pernah menentu
itu karena engkau tak pernah menyatakan cinta dengan sempurna
jika itu hanya sebuah ilusi dalam khayal
kenapa selalu engkau ucap salam manis buatku setiap hari
walau begitu aku akan selalu menitipkan kangenku buatmu,
ingin aku sapa dirimu setiap kali engkau titip salam
tapi aku ragu karena salammu juga samar sampai kini.

No comments:

Post a Comment